tes kebugaran macam lari 1 mil 12 menit harusnya minimal ada perawat dengan kualifikasi PPGD yang jaga.
ibarat mobil disupirin orang yang bisa nyetir, nyampe nggak, kecelakaan iya. begitulah mayoritas BUMN. jual/privatisasi semua BUMN, ganti jadi SWF & terlarang punya saham mayoritas/pengendali. yang nggak laku ditutup aja.
paling tepat: cabut aturan tentang penistaan agama. kecuali kalau bisa dapat surat kuasa cap jempol asli/tanda tangan basah dari pendiri agama.
problemnya bukan nggak digaji, toh namanya juga sekolah. harusnya juga nggak bayar SPP & uang masuk karena sudah beri pelayanan. tapi masalahnya adalah sistem penerimaan yang nggak jelas, nggak merit system. banyak titipan nggak jelas. orang nggak pintar, titipan, disuruh belajar susah sedikit y
masalah bukan di putusan tapi ada orang yang nggak tau malu memanfaatkan putusan cacat begini untuk keuntungan pribadi. boro2 bersikap negarawan, ini sih macam copet yang memanfaatkan kelengahan.
yang kayak begini rugi dihukum penjara, lebih bagus hukuman kerja sosial + denda besar. niat hindari ganjil genap, bagusnya jadi penyapu jalanan di daerah2 ganjil genap selama 1 tahun + denda seharga 1 bus transjakarta.
hapus aja pasal2 penistaan agama. memang yang melaporkan punya surat kuasa dengan tanda tangan basah/cap jempol dari 'the messenger'?
ahok sih sudah berat untuk jadi kepala daerah yang harus dipilih langsung rakyat karena orangnya terlalu kontroversial. paling dia bisa jadi anggota DPR lagi, atau jadi pejabat negara yang diangkat presiden langsung. mulut boleh pedas tapi otaknya baik & bisa kerja. orang macam dia & jonan k
cara gampang hindari aplikasi2 penjahat: 1. pasang antivirus, yang gratisan juga sudah bagus 2. matikan 'media auto download' di WA, selain lebih hemat kuota & penyimpanan, hape lebih cepat, juga terhindar dari masalah 3. matikan 'install from unknown sources' untuk semua aplikasi, termasuk WA.